Senin, 19 Januari 2009

Rakyat lebih senang

Pada waktu krisis ekonomi mulai melanda Indonesia Soeharto menyempatkan diri berkeliling diatas seluruh Indonesia untuk melihat secara langsung penderitaan rakyat Indonesia. Dengan mengendarai pesawat pribadinya dan dengna ditemani sang putri tersayang Tutut, Soeharto mulai terbang mengelilingi Indonesia.
Dalam perjalanan tersebut Soeharto melihat memang rakyat banyak sekali yang menderita terutama di daerah terpencil, maka Soeharto merasa tergugah rasa ibanya dan iapun berkata kepada Tutut, nak gimana kalau kita terbang lebih rendah dan melemparkan banyak uang ada gambar Bapak kepada rakyat sehingga mereka bisa membeli makanan dan kebutuhan mereka yang lain, selain itu mereka akan selalu mengingat kebaikan bapak karena kan mereka melihat gambar bapak yang ada di uang tersebut.
Tutut hanya diam saja mendengar usul dari bapaknya tersebut.
Soeharto melihat hal tersebut berkata lagi kepada anaknya, "Jangan kuatir,
Tut, kan uang kita masih banyak utnuk kita sekeluarga, jadi walaupun kita
bagikan beberapa ratus juta kita tidak akan kekurangan dan lagipula rakyat
akan semakin mendukung Bapak sehingga kita akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak dari yang kita keluarkan."
Tutut masih diam bahkan ia mulai mengerutkan kening tanda berpikir.
Soeharto melihat hal tersebut berkata," Kenapa kamu masih ragu Tut."
Tutut mulai berkata dengan pelan, "Tapi pak, kalau saya lihat, kayaknya... "
Soharto berkata,"kayaknya apa nak ?"
Tutut berkata dengan sangat hati-hati,"Kayaknya..., Rakyat akan lebih
senang kalau...Bapak yang terjun kebawah ..."

Contoh Pejabat Anti Korupsi

Setelah proyek multimilyar dollar selesai, sang dirjen kedatangan tamu bule wakil dari HQ kantor pemenang tender. Udah 7 tahun di Jakarta jadi bisa cakap Indonesia.

Bule: "Pak, ada hadiah dari kami untuk bapak. Saya parkir dibawah mercy S 320."

Dirjen : "Anda mau menyuap saya? ini apa-apaan? tender dah kelar kok. jangan gitu ya, bahaya tau haree genee ngasih-ngasih hadiah."

Bule: "Tolonglah pak diterima. kalau gak, saya dianggap gagal membina relasi oleh kantor pusat."

Dirjen: "Ah, jangan gitu dong. saya gak sudi!!"

Bule (mikir ): "Gini aja, pak. gimana kalau bapak beli saja mobilnya..."

Dirjen: "Mana saya ada uang beli mobil mahal gitu!!"

Bule menelpon kantor pusat.

Bule: "Saya ada solusi, Pak. bapak beli mobilnya dg harga rp.10.000,- saja."

Dirjen: "Bener ya? OK, saya mau. jadi ini bukan suap. pake kwitansi ya.."

Bule: "Tentu, Pak.."

Bule menyiapkan dan menyerahkan kwitansi. dirjen membayar dengan uang 50 ribuan. mereka pun bersalaman.

Bule (sambil membuka dompet ): "Oh, maaf Pak. ini kembaliannya Rp.40.000,-."

Dirjen: "Gak usah pakai kembalian segala. tolong kirim 4 mobil lagi ke rumah saya ya..."

Bule : @#$%^&**(

Minggu, 04 Januari 2009

Pemerasan dari bekas teman tidur

Pemerasan dari bekas teman tidur



Cerita ini terjadi di kalangan angota dewan yang terhormat seorang anggota dewan pada suatu siang ditelepon oleh seorang perempuan suara disana berkata"selamat siang bapak anggota dewan", dari suarannya perempuan itu masih muda
"siang","ini siapa yahh??".tanya angota dewan itu
"saya ane , yang pernah tidur bersama bapak waktu itu"
"hah???",terdengar penasaran
"klo bapak tidak ingin rahasia itu terbongkar bapak harus memberi
saya uang tutup mulut",
"ok baiklah " jawab anggota dewan itu pasrah ... kemudian dia berpikir dimana dia pernah meniduri wanita tersebut. Beberapa hari kemudian si anggota dewan itu menyerahkan sejumlah uang di suatu tempat yang telah ditentukan. Tetapi setelah beberapa hari kemudian wanita itu menelepon lagi dan memintakan hal yang sama, dan anggota dewan yang terhormat itu mengabulkan lagi permintaannya tetap dengan penasaran. Setelah beberapa minggu kemudian wanita itu meminta lagi hal yang sama dengan ancaman yang sama.
Akhirnya dengan pasrahnya anggota dewan tersebut mengabulkannya tetapi pada akhir pembicaraan si anggota dewan bertanya lagi ...." ok lah, aku kabulkan tapi jangan bikin penasaran gitu dong. Saya cuman mo tanya emangnya kita pernah tidur bersama dimana??"
wanita itu menjawab dg lembutnya "kita khan pernah tidur bersama pada waktu pak HARTO membacakan pidatonya di GEDUNG DPR"

Jumlah politikus yang sering berbohong

Jumlah politikus yang sering berbohong



Sebuah bis penuh dengan para politikus, keluar dari jalan dan menabrak sebuah pohon besar di ladang petani tua.
Setelah menyelidiki apa yang terjadi, petani tua itu menggali sebuah lubang dan mengubur mayat politikus-politikus itu.
Beberapa hari kemudian, seorang sherif lokal lewat dan bertanya kepada petani tua itu, "Apakah mereka semua mati?"
Petani tua itu menjawab,
"Begini : beberapa dari mereka berkata, bahwa mereka belum mati. Tapi Anda 'kan tahu betapa seringnya politikus itu berbohong."

Komisi Beneran

Komisi Beneran



Senayan sempat gempar, ketika terdengar isu mengenai reorganisasi yang akan dilakukan disana. Menurut rencana akan dibentuk Komisi baru, dan ternyata banyak diantara mereka yang mau pindah bagian. Komisi yang dimaksud adalah :
- Komisi BENERAN

Sabtu, 03 Januari 2009

Permohonan Ampunan

Ada 3 orang anggota DPR yang terkena berbagai macam kasus, sebut saja Agung, Bagio, dan Tanto. Mereka berada di tiga tempat berbeda, di malam hari mereka pun masing-masing khusyuk berdoa, demi keselamatan bangsa dan kesejahteraan SDM di jajarannya.

Agung pun berdoa, "Ya Allah mohon ampun, hambaMu sujud minta wejangan apa yang harus hamba lakukan untuk kelancaran pekerjaan kami menyerap aspirasi rakyat Indonesia?" Sejenak ruangan sunyi, namun tiba-tiba muncul senoktah cahaya yang menerobos dekat jendela.

Dan terdengarlah suara bernada datar, mengalir perlahan dengan syahdunya, "Wahai umatku yang kusayangi, Agung yang bijaksana. Sungguh mulia kalian diberi kepercayaan menjadi wakil rakyat. Namun sungguh durhaka, kepercayaan itu, kalian jadikan peluang untuk meraup untung. Agung!!...Jangan mengaku wakil rakyat, bila ruang sidang tidak bersih dari pikiran maksiat, dan ambisi material." Agung pun menangis dan sujud mohon ampun.

Sementara di tempat lain, di sebuah ruangan yang temaram, tampak sesosok umat sedang menyembah dan bersujud berharap mujikzat.
Bagio pun berserah, "Ya Allah tunjukkan jalanMu. Dan berilah hambaMu ini jalan keluar, agar jajaranku ini tidak terperosok di lembah hitam kemarukan, dan keserakahan menimbun harta dan uang..."

Tiba-tiba senoktah cahaya, seperti garis putih dari langit menerobos pilar teras, sampai ke ruangan doa.

Dan suara itu pun bergema, "Wahai umatku yang kukasihi, wahai Bagio...Siramlah anak buahmu dengan cahaya iman tiap hari. Mengapa tiap hari? Karena yakinlah dosa sogok di jajaran kamu, sudah mengakar seperti pohon beringin tua diseberang jalan itu."

Permohonan Ampunan



Tertegunlah Bagio. Dia loyo dan ia pun menangis tersedu-sedu memohon ampunan.

Di malam itu juga, ketika cakrawala hitam kelam. Di atas sana, cahaya rembulan menembus dingin cemara di halaman rumah itu. Tanto itu pun berserah, mengulurkan tangan memohon ridho Allah.

Tanto pun berbincang segenap hati, "Ya Allah, tolong umatMu yang berdosa ini yang sudah meraup banyak uang yang bukan dari hakku, berilah jalan terang untuk keharmonisan di jajaranku. Berikan jalan kepada hambaMu ini..."Belum selesai kata terakhir terucap, ruangan itu pun terang benderang dan menyilaukan sekali.

Lalu terdengarlah suara yang keras... "TANTO MENYERAHLAH..!!!" Tantopun terperangah, dan terkejut bahwa tanpa disadarinya serombongan polisi telah mengepungnya..

Contoh Pejabat Anti Korupsi

Contoh Pejabat Anti Korupsi



Setelah proyek multimilyar dollar selesai, sang dirjen kedatangan tamu bule wakil dari HQ kantor pemenang tender. Udah 7 tahun di Jakarta jadi bisa cakap Indonesia.

Bule: "Pak, ada hadiah dari kami untuk bapak. Saya parkir dibawah mercy S 320."

Dirjen : "Anda mau menyuap saya? ini apa-apaan? tender dah kelar kok. jangan gitu ya, bahaya tau haree genee ngasih-ngasih hadiah."

Bule: "Tolonglah pak diterima. kalau gak, saya dianggap gagal membina relasi oleh kantor pusat."

Dirjen: "Ah, jangan gitu dong. saya gak sudi!!"

Bule (mikir ): "Gini aja, pak. gimana kalau bapak beli saja mobilnya..."

Dirjen: "Mana saya ada uang beli mobil mahal gitu!!"

Bule menelpon kantor pusat.

Bule: "Saya ada solusi, Pak. bapak beli mobilnya dg harga rp.10.000,- saja."

Dirjen: "Bener ya? OK, saya mau. jadi ini bukan suap. pake kwitansi ya.."

Bule: "Tentu, Pak.."

Bule menyiapkan dan menyerahkan kwitansi. dirjen membayar dengan uang 50 ribuan. mereka pun bersalaman.

Bule (sambil membuka dompet ): "Oh, maaf Pak. ini kembaliannya Rp.40.000,-."

Dirjen: "Gak usah pakai kembalian segala. tolong kirim 4 mobil lagi ke rumah saya ya..."

Bule : @#$%^&**(